A. Biografis presiden Susilo Bambang Yudhoyano
Susilo Bambang Yudhoyono adalah
presiden RI ke-6. Berbeda dengan presiden sebelumnya, beliau merupakan presiden
pertama yang dipilih secara langsung oleh rakyat dalam proses Pemilu Presiden
putaran II 20 September 2004. Lulusan terbaik AKABRI (1973) yang akrab disapa
SBY ini lahir di Pacitan, Jawa Timur 9 September 1949. Istrinya bernama
Kristiani Herawati, merupakan putri ketiga almarhum Jenderal (Purn) Sarwo Edhi
Wibowo.
Pensiunan jenderal berbintang empat ini adalah anak tunggal dari pasangan R. Soekotjo dan Sitti Habibah. Darah prajurit menurun dari ayahnya yang pensiun sebagai Letnan Satu. Sementara ibunya, Sitti Habibah, putri salah seorang pendiri Ponpes Tremas. Beliau dikaruniai dua orang putra yakni Agus Harimurti Yudhoyono (mengikuti dan menyamai jejak dan prestasi SBY, lulus dari Akmil tahun 2000 dengan meraih penghargaan Bintang Adhi Makayasa) dan Edhie Baskoro Yudhoyono (lulusan terbaik SMA Taruna Nusantara, Magelang yang kemudian menekuni ilmu ekonomi).
Pendidikan SR adalah pijakan masa depan paling menentukan dalam diri SBY. Ketika duduk di bangku kelas lima, beliau untuk pertamakali kenal dan akrab dengan nama Akademi Militer Nasional (AMN), Magelang, Jawa Tengah. Di kemudian hari AMN berubah nama menjadi Akabri. SBY masuk SMP Negeri Pacitan, terletak di selatan alun-alun. Ini adalah sekolah idola bagi anak-anak Kota Pacitan. Mewarisi sikap ayahnya yang berdisiplin keras, SBY berjuang untuk mewujudkan cita-cita masa kecilnya menjadi tentara dengan masuk Akademi Angkatan Bersenjata Republik Indonesia (Akabri) setelah lulus SMA akhir tahun 1968. Namun, lantaran terlambat mendaftar, SBY tidak langsung masuk Akabri. Maka SBY pun sempat menjadi mahasiswa Teknik Mesin Institut 10 November Surabaya (ITS).
Namun kemudian, SBY justru memilih masuk Pendidikan Guru Sekolah Lanjutan Pertama (PGSLP) di Malang, Jawa Timur. Sewaktu belajar di PGSLP Malang itu, beliau mempersiapkan diri untuk masuk Akabri. Tahun 1970, akhirnya masuk Akabri di Magelang, Jawa Tengah, setelah lulus ujian penerimaan akhir di Bandung. SBY satu angkatan dengan Agus Wirahadikusumah, Ryamizard Ryacudu, dan Prabowo Subianto. Semasa pendidikan, SBY yang mendapat julukan Jerapah, sangat menonjol. Terbukti, belaiu meraih predikat lulusan terbaik Akabri 1973 dengan menerima penghargaan lencana Adhi Makasaya.
Pendidikan militernya dilanjutkan di Airborne and Ranger Course di Fort Benning, Georgia, AS (1976), Infantry Officer Advanced Course di Fort Benning, Georgia, AS (1982-1983) dengan meraih honor graduate, Jungle Warfare Training di Panama (1983), Anti Tank Weapon Course di Belgia dan Jerman (1984), Kursus Komandan Batalyon di Bandung (1985), Seskoad di Bandung (1988-1989) dan Command and General Staff College di Fort Leavenworth, Kansas, AS (1990-1991). Gelar MA diperoleh dari Webster University AS. Perjalanan karier militernya, dimulai dengan memangku jabatan sebagai Dan Tonpan Yonif Linud 330 Kostrad (Komandan Peleton III di Kompi Senapan A, Batalyon Infantri Lintas Udara 330/Tri Dharma, Kostrad) tahun 1974-1976, membawahi langsung sekitar 30 prajurit.
Batalyon Linud 330 merupakan salah satu dari tiga batalyon di Brigade Infantri Lintas Udara 17 Kujang I/Kostrad, yang memiliki nama harum dalam berbagai operasi militer. Ketiga batalyon itu ialah Batalyon Infantri Lintas Udara 330/Tri Dharma, Batalyon Infantri Lintas Udara 328/Dirgahayu, dan Batalyon Infantri Lintas Udara 305/Tengkorak. Kefasihan berbahasa Inggris, membuatnya terpilih mengikuti pendidikan lintas udara (airborne) dan pendidikan pasukan komando (ranger) di Pusat Pendidikan Angkatan Darat Amerika Serikat, Ford Benning, Georgia, 1975. Kemudian sekembali ke tanah air, SBY memangku jabatan Komandan Peleton II Kompi A Batalyon Linud 305/Tengkorak (Dan Tonpan Yonif 305 Kostrad) tahun 1976-1977. Beliau pun memimpin Pleton ini bertempur di Timor Timur.
Sepulang dari Timor Timur, SBY menjadi Komandan Peleton Mortir 81 Yonif Linud 330 Kostrad (1977). Setelah itu, beliau ditempatkan sebagai Pasi-2/Ops Mabrigif Linud 17 Kujang I Kostrad (1977-1978), Dan Kipan Yonif Linud 330 Kostrad (1979-1981), dan Paban Muda Sops SUAD (1981-1982). Ketika bertugas di Mabes TNI-AD, itu SBY kembali mendapat kesempatan sekolah ke Amerika Serikat. Dari tahun 1982 hingga 1983, beliau mengikuti Infantry Officer Advanced Course, Fort Benning, AS, 1982-1983 sekaligus praktek kerja-On the job training di 82-nd Airbone Division, Fort Bragg, AS, 1983. Kemudian mengikuti Jungle Warfare School, Panama, 1983 dan Antitank Weapon Course di Belgia dan Jerman, 1984, serta Kursus Komando Batalyon, 1985. Pada saat bersamaan SBY menjabat Komandan Sekolah Pelatih Infanteri (1983-1985)
Lalu beliau dipercaya menjabat Dan Yonif 744 Dam IX/Udayana (1986-1988) dan Paban Madyalat Sops Dam IX/Udayana (1988), sebelum mengikuti pendidikan di Sekolah Staf dan Komando TNI-AD (Seskoad) di Bandung dan keluar sebagai lulusan terbaik Seskoad 1989. SBY pun sempat menjadi Dosen Seskoad (1989-1992), dan ditempatkan di Dinas Penerangan TNI-AD (Dispenad) dengan tugas antara lain membuat naskah pidato KSAD Jenderal Edi Sudradjat. Lalu ketika Edi Sudradjat menjabat Panglima ABRI, beliau ditarik ke Mabes ABRI untuk menjadi Koordinator Staf Pribadi (Korspri) Pangab Jenderal Edi Sudradjat (1993).
Lalu, beliau kembali bertugas di satuan tempur, diangkat menjadi Komandan Brigade Infantri Lintas Udara (Dan Brigif Linud) 17 Kujang I/Kostrad (1993-1994) bersama dengan Letkol Riyamizard Ryacudu. Kemudian menjabat
Sementara, langkah karir politiknya dimulai tanggal 27 Januari 2000, saat memutuskan untuk pensiun lebih dini dari militer ketika dipercaya menjabat sebagai Menteri Pertambangan dan Energi pada pemerintahan Presiden KH Abdurrahman Wahid. Tak lama kemudian, SBY pun terpaksa meninggalkan posisinya sebagai Mentamben karena Gus Dur memintanya menjabat Menkopolsoskam. Pada tanggal 10 Agustus 2001, Presiden Megawati mempercayai dan melantiknya menjadi Menko Polkam Kabinet Gotong-Royong. Tetapi pada 11 Maret 2004, beliau memilih mengundurkan diri dari jabatan Menko Polkam. Langkah pengunduran diri ini membuatnya lebih leluasa menjalankan hak politik yang akan mengantarkannya ke kursi puncak kepemimpinan nasional. Dan akhirnya, pada pemilu Presiden langsung putaran kedua 20 September 2004, SBY yang berpasangan dengan Jusuf Kalla meraih kepercayaan mayoritas rakyat Indonesia dengan perolehan suara di attas 60 persen. Dan pada tanggal 20 Oktober 2004 beliau dilantik menjadi Presiden RI ke-6.
Berikut ini data lengkap tentang Presiden Susilo Bambang Yudhoyono
Nama : Jenderal TNI (Purn) Susilo Bambang
Yudhoyono
Lahir : Pacitan, Jawa Timur, 9 September 1949
Agama : Islam
Jabatan : Presiden Republik Indonesia ke-6
Istri : Kristiani Herawati, putri ketiga (Alm) Jenderal (Purn) Sarwo Edhi Wibowo
Anak : Agus Harimurti Yudhoyono dan Edhie Baskoro Yudhoyono
Ayah : Letnan Satu (Peltu) R. Soekotji
Ibu : Sitti Habibah
Pendidikan :
* Akademi Angkatan Bersenjata RI (Akabri) tahun 1973
* American Language Course, Lackland, Texas AS, 1976
* Airbone and Ranger Course, Fort Benning , AS, 1976
* Infantry Officer Advanced Course, Fort Benning, AS, 1982-1983
* On the job training di 82-nd Airbone Division, Fort Bragg, AS, 1983
* Jungle Warfare School, Panama, 1983
* Antitank Weapon Course di Belgia dan Jerman, 1984
* Kursus Komando Batalyon, 1985
* Sekolah Komando Angkatan Darat, 1988-1989
* Command and General Staff College, Fort Leavenwort, Kansas, AS
* Master of Art (MA) dari Management Webster University, Missouri, AS
Karier :
* Dan Tonpan Yonif Linud 330 Kostrad (1974-1976)
* Dan Tonpan Yonif 305 Kostrad (1976-1977)
* Dan Tn Mo 81 Yonif Linud 330 Kostrad (1977)
* Pasi-2/Ops Mabrigif Linud 17 Kujang I Kostrad (1977-1978)
* Dan Kipan Yonif Linud 330 Kostrad (1979-1981)
* Paban Muda Sops SUAD (1981-1982)
* Komandan Sekolah Pelatih Infanteri (1983-1985)
* Dan Yonif 744 Dam IX/Udayana (1986-1988)
* Paban Madyalat Sops Dam IX/Udayana (1988)
* Dosen Seskoad (1989-1992)
* Korspri Pangab (1993)
* Dan Brigif Linud 17 Kujang 1 Kostrad (1993-1994)
* Asops Kodam Jaya (1994-1995)
* Danrem 072/Pamungkas Kodam IV/Diponegoro (1995)
* Chief Military Observer United Nation Peace Forces (UNPF) di Bosnia-Herzegovina (sejak awal November 1995)
* Kasdam Jaya (1996-hanya lima bulan)
* Pangdam II/Sriwijaya (1996-) sekaligus Ketua Bakorstanasda
* Ketua Fraksi ABRI MPR (Sidang Istimewa MPR 1998)
* Kepala Staf Teritorial (Kaster ABRI (1998-1999)
* Mentamben (sejak 26 Oktober 1999)
* Menko Polsoskam (Pemerintahan Presiden Abdurrahman Wahid)
* Menko Polkam (Pemerintahan Presiden Megawati Sukarnopotri) mengundurkan diri 11 Maret 2004
Penugasan : Operasi Timor Timur 1979-1980 dan 1986-1988
Penghargaan :
* Adi Makayasa (lulusan terbaik Akabri 1973)
* Tri Sakti Wiratama (Prestasi Tertinggi Gabungan Mental Fisik, dan Intelek), 1973
* Satya Lencana Seroja, 1976
* Honorour Graduated IOAC, USA, 1983
* Satya Lencana Dwija Sista, 1985
* Lulusan terbaik Seskoad Susreg XXVI, 1989
* Dosen Terbaik Seskoad, 1989
* Satya Lencana Santi Dharma, 1996
* Satya Lencana United Nations Peacekeeping Force (UNPF), 1996
* Satya Lencana United Nations Transitional Authority in Eastern Slavonia, Baranja, and Western Sirmium (UNTAES), 1996
* Bintang Kartika Eka Paksi Nararya, 1998
* Bintang Yudha Dharma Nararya, 1998
* Wing Penerbang TNI-AU, 1998
* Wing Kapal Selam TNI-AL, 1998
* Bintang Kartika Eka Paksi Pratama, 1999
* Bintang Yudha Dharma Pratama, 1999
* Bintang Dharma, 1999
* Bintang Maha Putera Utama, 1999
* Tokoh Berbahasa Lisan Terbaik, 2003
* Bintang Asia (Star of Asia) dari BusinessWeek, 2005
* Bintang Kehormatan Darjah Kerabat Laila Utama dari Sultan Brunei
* Doktor Honoris Causa dari Universitas Keio, 2006
Alamat : Jl. Alternatif Cibubur Puri Cikeas Indah No. 2 Desa Nagrag Kec. Gunung Putri Bogor 16967
Lahir : Pacitan, Jawa Timur, 9 September 1949
Agama : Islam
Jabatan : Presiden Republik Indonesia ke-6
Istri : Kristiani Herawati, putri ketiga (Alm) Jenderal (Purn) Sarwo Edhi Wibowo
Anak : Agus Harimurti Yudhoyono dan Edhie Baskoro Yudhoyono
Ayah : Letnan Satu (Peltu) R. Soekotji
Ibu : Sitti Habibah
Pendidikan :
* Akademi Angkatan Bersenjata RI (Akabri) tahun 1973
* American Language Course, Lackland, Texas AS, 1976
* Airbone and Ranger Course, Fort Benning , AS, 1976
* Infantry Officer Advanced Course, Fort Benning, AS, 1982-1983
* On the job training di 82-nd Airbone Division, Fort Bragg, AS, 1983
* Jungle Warfare School, Panama, 1983
* Antitank Weapon Course di Belgia dan Jerman, 1984
* Kursus Komando Batalyon, 1985
* Sekolah Komando Angkatan Darat, 1988-1989
* Command and General Staff College, Fort Leavenwort, Kansas, AS
* Master of Art (MA) dari Management Webster University, Missouri, AS
Karier :
* Dan Tonpan Yonif Linud 330 Kostrad (1974-1976)
* Dan Tonpan Yonif 305 Kostrad (1976-1977)
* Dan Tn Mo 81 Yonif Linud 330 Kostrad (1977)
* Pasi-2/Ops Mabrigif Linud 17 Kujang I Kostrad (1977-1978)
* Dan Kipan Yonif Linud 330 Kostrad (1979-1981)
* Paban Muda Sops SUAD (1981-1982)
* Komandan Sekolah Pelatih Infanteri (1983-1985)
* Dan Yonif 744 Dam IX/Udayana (1986-1988)
* Paban Madyalat Sops Dam IX/Udayana (1988)
* Dosen Seskoad (1989-1992)
* Korspri Pangab (1993)
* Dan Brigif Linud 17 Kujang 1 Kostrad (1993-1994)
* Asops Kodam Jaya (1994-1995)
* Danrem 072/Pamungkas Kodam IV/Diponegoro (1995)
* Chief Military Observer United Nation Peace Forces (UNPF) di Bosnia-Herzegovina (sejak awal November 1995)
* Kasdam Jaya (1996-hanya lima bulan)
* Pangdam II/Sriwijaya (1996-) sekaligus Ketua Bakorstanasda
* Ketua Fraksi ABRI MPR (Sidang Istimewa MPR 1998)
* Kepala Staf Teritorial (Kaster ABRI (1998-1999)
* Mentamben (sejak 26 Oktober 1999)
* Menko Polsoskam (Pemerintahan Presiden Abdurrahman Wahid)
* Menko Polkam (Pemerintahan Presiden Megawati Sukarnopotri) mengundurkan diri 11 Maret 2004
Penugasan : Operasi Timor Timur 1979-1980 dan 1986-1988
Penghargaan :
* Adi Makayasa (lulusan terbaik Akabri 1973)
* Tri Sakti Wiratama (Prestasi Tertinggi Gabungan Mental Fisik, dan Intelek), 1973
* Satya Lencana Seroja, 1976
* Honorour Graduated IOAC, USA, 1983
* Satya Lencana Dwija Sista, 1985
* Lulusan terbaik Seskoad Susreg XXVI, 1989
* Dosen Terbaik Seskoad, 1989
* Satya Lencana Santi Dharma, 1996
* Satya Lencana United Nations Peacekeeping Force (UNPF), 1996
* Satya Lencana United Nations Transitional Authority in Eastern Slavonia, Baranja, and Western Sirmium (UNTAES), 1996
* Bintang Kartika Eka Paksi Nararya, 1998
* Bintang Yudha Dharma Nararya, 1998
* Wing Penerbang TNI-AU, 1998
* Wing Kapal Selam TNI-AL, 1998
* Bintang Kartika Eka Paksi Pratama, 1999
* Bintang Yudha Dharma Pratama, 1999
* Bintang Dharma, 1999
* Bintang Maha Putera Utama, 1999
* Tokoh Berbahasa Lisan Terbaik, 2003
* Bintang Asia (Star of Asia) dari BusinessWeek, 2005
* Bintang Kehormatan Darjah Kerabat Laila Utama dari Sultan Brunei
* Doktor Honoris Causa dari Universitas Keio, 2006
Alamat : Jl. Alternatif Cibubur Puri Cikeas Indah No. 2 Desa Nagrag Kec. Gunung Putri Bogor 16967
B. Biografis Kepemimpinan Kim Il Sung, Kim Jong Il, dan Penerusnya Kim Jong Un
Sejarah negara Korea Utara dimulai dari era penjajahan Jepang, dimana Kim Il Sung yang menjadi tokoh pejuang kemerdekaan yang sempat harus berbasis dan menjadi bagian tentara Uni Soviet, kemudian tampil sebagai pemimpin di korea bagian utara di tahun 1945 yang kemudian berkuasa sampai kematiannya di tahun 1994, digantikan oleh putranya Kim Jong Il yang sebelumnya sudah terlibat aktif selama belasan tahun dalam pemerintahan; lalu setelah baru saja Kim Jong Il meninggal dunia, Korea Utara akan dipimpin oleh Kim Jong Un anak lelaki paling bungsunya.
Kim Il Sung bersama Kim Jong Il kecil
Kim Il Sung
yang berwajah tampan, tinggi, dan memiliki kharisma sangat diagung-agungkan
rakyatnya. Ia muncul sebagai pemimpin
komunis yang dipengaruhi paham Stalinisme setelah kembali ke Korea dari Uni
Soviet ketika penjajah Jepang
kalah di perang dunia kedua. Dengan terpecahnya Korea, utara dikelola Soviet
sedangkan selatan dipengaruhi Amerika Serikat, Kim Il Sung menjadi Presiden
pertama Korea Utara didukung Uni Soviet di tahun 1948.Pada tahun 1950, pecah perang Korea yang dimulai dengan serangan Korea Utara (didukung Uni Soviet dan China) ke Korea Selatan bertujuan untuk menyatukan Korea di bawah kekuasaan komunis utara pimpinan Kim Il Sung. Korea Utara pastinya akan dengan mudah mencaplok daerah selatan jika bukan karena campur tangan Amerika Serikat dalam membantu langsung Korea Selatan dalam perang. Perang tersebut berlangsung selama tiga tahun yang memakan korban 3 juta jiwa, berakhir bukan dengan perjanjian damai tapi hanya sebuah genjatan senjata, sampai saat ini (artinya Korea Utara dan Korea Selatan bisa dianggap masih berperang). Kim Il Sung semakin menguatkan pengaruhnya di Korea Utara di antaranya dengan menindas semua lawan politik, termasuk dengan eksekusi mati.
Selama masa perang Korea, Kim Jong Il muda menghabiskan sebagian besar waktunya di Cina untuk menerima pendidikan dan untuk keamanan. Kim Jong Il menurut berita pemerintah Korea Utara dilahirkan tahun 1942 di lokasi paling tinggi dan dihormati di semenanjung Korea yakni gunung Paekdu, yang ditandai dengan kemunculan dua buah pelangi dan sebuah bintang baru yang cemerlang, di dekat kamp (markas) rahasia para pemberontak (pejuang). Akan tetapi menurut catatan di Uni Soviet, ia dilahirkan di Siberia tahun 1941.
Setelah sempat juga mengenyam pendidikan di Universitas Kim Il Sung di Pyongyang, pada tahun 1964 Kim Jong Il bergabung dengan Partai Buruh yang berkuasa. Pada tahun 1974 ia dinyatakan sebagai calon penerus kepemimpinan ayahnya, Kim Il Sung. Posisi dan perannya pun dalam partai dan pemerintahan makin kuat dan berkembang seiring berjalannya waktu, dan telah terlihat menganut paham yang sama dan mewarisi karakter keras sang ayah (bahkan lebih ekstrim). Kim Jong Il ditengarai menjadi otak pemboman dan pembunuhan terhadap 17 pejabat Korea Selatan yang berkunjung ke Burma (Myanmar) di tahun 1983 yang nyaris juga menewaskan presiden Korea Selatan, dengan tujuan menjatuhkan mental Korea Selatan yang negaranya terus bangkit. Ia juga menjadi otak di balik peledakan pesawat penumpang komersial Korean Airlines di tahun 1987 yang menewaskan 115 orang di tahun 1987 sebagaimana pengakuan seorang agen rahasia Korea Utara, yang bertujuan mengganggu pelaksaan Olimpiade yang akan dituan-rumahi oleh Korea Selatan.
Kim Jong Il memiliki gaya hidup yang mewah, di antaranya memiliki koleksi minuman keras berkualitas yang banyak jumlahnya. Ia juga tergila-gila dengan film, memiliki ribuan koleksi film barat, dan tergila-gila dengan film-film james Bond. Ia sempat terlibat langsung dalam pembuatan film di Korea Utara kebanyakan film propaganda partai yang berkuasa, termasuk dengan menculik artis paling ternama Korea Selatan ketika itu bersama suaminya yang juga sutradara film terkemuka.
Korea Utara dijalankan oleh Kim Il Sung dengan prinsip berdikari, berusaha hidup tanpa bantuan negara lain walaupun kenyataan di lapangan lebih pahit karena pertumbuhan ekonomi yang lemah, sementara lahan pertanian sangat terbatas. Akibatnya Korea Utara waktu itu banyak terbantu oleh bantuan dari negara Uni Soviet. Akan tetapi Uni Soviet runtuh di tahun awal 90 an, membuat Korea Utara harus bekerja ekstra keras, di antaranya dengan kamp-kamp pekerja yang tak manusiawi. Runtuhnya Uni Soviet yang juga memberi perlindungan selama ini, membuat Korea Utara mencari alternatif untuk mempertahankan dirinya, di antaranya melirik teknologi rudal dan senjata nuklir. Peningkatan kekuatan militer dan senjata bahkan harus membayar mahal kesejahteraan rakyatnya. Dunia internasional yang terkejut akan kemampuan nuklir Korea Utara melakukan pendekatan pada Korea Utara di masa kepemimpinan Bill CLinton di Amerika Serikat sehingga Korea Utara mau menghentikan program nuklirnya dengan imbalan bantuan di bidang lain.
Kim Jong Il mengambil alih kepemimpinan Korea Utara di tahun 1994, setelah Kim Il Sung meninggal dunia karena serangan jantung. Ia melanjutkan gaya kepemimpinan ayahnya dengan mengutamakan kekuatan militer negara di atas segala-galanya, meletakkan prinsip berdikari tak tergantung negara lain, keras dan tak segan-segan bersikap represif. Kekuatan militer Korea Utara pun menjadi yang terbesar kelima di dunia. Hubungan Korea Utara dengan dunia internasional, khususnya Amerika Serikat memburuk setelah George W. Bush menjadi presiden Amerika Serikat yang bersikap tak mau kompromi dengan Korea Utara, menjelek-jelekkan Kim Jong Il, dan menyatakan Korea Utara termasuk dalam 3 negara iblis di dunia. Makanya Korea Utara membatalkan perjanjian dan melanjutkan program nuklirnya. Tes senjata nuklir pun telah dua kali dilakukan Korea Utara selama masa pemerintahan Kim Jong Il yakni tahun 2006 dan 2009, dan rudal-rudal jarak menengah beberapa kali ditembakkan Korea Utara ke udara perairan Jepang.
Hubungan Korea Utara dan Korea Selatan sendiri sempat membaik antara tahun 2000 hingga 2007 diantaranya ditandai dengan pertemuan kedua pemimpin negara di tahun 2000 dan 2007 setelah kebijakan “sinar mentari” yang dijalankan oleh pemerintahan Korea Selatan di kala itu untuk mau lebih terbuka dengan Korea Utara. Akan tetapi Korea Selatan kembali diperintah oleh kelompok konservatif sejak tahun 2008 hingga saat ini yang bersikap lebih keras terhadap Korea Utara sehingga hubungan kedua negara kembali memburuk, di antaranya terlihat dari serangan torpedo Korea Utara pada kapal perang Korea Selatan yang menewaskan 46 orang, dan dilanjutkan dengan serangan bombardir roket pada sebuah pulau Korea Selatan pada tahun 2010.
Program penguatan militer Korea Utara dianggap banyak pihak mengorbankan kepentingan peningkatan kesejahteraan rakyatnya yang dilansir banyak hidup susah. Selain sumber daya yang terbatas, Korea Utara juga terkena embargo dunia internasional di berbagai bidang menyangkut kebijakan program senjata nuklirnya. Di antara peristiwa yang terkenal adalah banjir besar yang melanda Korea Utara di pertengahan tahun 1990 an yang merusak lahan pertanian sehingga menimbulkan wabah kelaparan yang menewaskan 1 juta penduduknya, disertai dengan banyaknya penduduk yang menyebrang ke perbatasan Cina disertai cerita-cerita kelaparan, pelanggaran hak asasi manusia, dan penindasan lawan-lawan politik, dimana semua hal tersebut disangkal oleh pemerintah Korea Utara. Pemerintah Korea Utara menuduh Amerika dan barat lah yang mengakibatkan permasalahan yang dialami negaranya. Beberapa program bantuan makanan terbentuk antara Korea Utara dan dunia internasional dengan syarat penghentian program nuklirnya, akan tetapi seringkali pula perjanjian tersebut dibatalkan diantaranya sebagai reaksi terhadap sikap Amerika Serikat dalam memperlakukan negaranya.
Korea Utara juga dekat dengan Rusia dan China, dan Kim Jong Il sendiri sering mengadakan kunjungan ke kedua negara tersebut, termasuk sebelum kematiannya beberapa hari lalu.
Kim Jong Il, yang diberi gelar “The Dear Leader” (Pemimpin Yang Tercinta), sebagaimana sang ayah sekaligus bapak bangsa Kim Il Sung yang diberi gelar “The Eternal President” (Presiden Abadi), juga meninggal akibat serangan jantung pada 17 Desember 2011 dalam perjalanan menggunakan kereta (baca dan klik juga artikel rakyat Korea Utara menangisi kematian Kim Jong Il). Sebelum meninggal ia sudah menetapkan penggantinya, yakni anak lelaki paling bungsu, Kim Jong Un sejak bulan September 2010, barangkali seiring dengan kondisi kesehatannya yang tak kunjung baik akibat terkena serangan stroke di tahun 2008.
Kim Jong Un, sang pengganti Kim Jong Il sebenarnya tidak disiapkan dari awal sebagai pengganti. Saudara lelakinya yang tertua dari ibu yang berbeda, Kim Jung Nam, yang sebenarnya akan dijadikan sebagai penerus kepemimpinan. Akan tetapi ia tak lagi disukai ayahnya semenjak Kim Jung Nam diketahui pergi ke Jepang menggunakan paspor palsu untuk mengunjungi Disneyland di Tokyo.
Kim Jong Un sang penerus kepemimpinan Korea Utara (lihat fotonya di bawah ini; sumber semua foto : dailymail.co.uk), masih berusia sangat muda yakni 28 tahun. Ia pernah bersekolah di Swiss dengan nama berbeda. Ia adalah pengagum pebasket Michael Jordan. Ia sendiri memang sudah diberi gelar “The Great Successor” (Penerus Yang Hebat) oleh partai buruh yang berkuasa, akan tetapi usianya yang sangat muda dan hanya baru sekitar 3 tahun “dilatih” untuk disiapkan sebagai pemimpin dianggap banyak pihak membuatnya masih belum siap dalam memimpin Korea Utara. Beberapa pengamat memprediksikan pamannya, Jang Song Thaek yang akan memerintah di balik layar sementara Kim Jong Un belajar.
Kim Jong Un memberi penghormatan di depan jenazah ayahnya di istana
Kekhawatiran melanda sejumlah pihak tentang masa depan Korea Utara di bawah pemimpin yang baru, terutama kemungkinan pertunjukan kekuatan militer yang akan dilakukan pemimpin baru ini untuk meningkatkan pamornya di dalam negeri akan kemampuannya memimpin. Beberapa percobaan roket sudah dilontarkan di pantai timur Korea Utara mengarah ke laut (berita terakhir mengemukakan tujuannya untuk menunjukkan pada Amerika Serikat bahwa Korea Utara masih bisa mempertahankan dirinya). Selain itu, dikhawatirkan juga terjadi perebutan kekuasaan secara internal, termasuk kemungkinan pengambil-alihan kekuasaan oleh Jang Song Thaek, seorang jendral berpengaruh sekaligus suami dari saudara perempuan satu-satunya Kim Jong Il yakni Kim Kyong Hui.
Akan tetapi kekhawatiran perebutan kekuasaan dalam negeri menjadi redup setelah terdengar konfirmasi bahwa militer Korea Utara mendukung penuh Kim Jong Un, dan Kim Jong Un juga diputuskan untuk memerintah bersama-sama pamannya Jang Song Thaek (gambar kiri bawah), dan pastinya juga di bawah bimbingan bibinya Kim Kyong Hui (foto kanan bawah) yang sejak tahun lalu sudah diangkat menjadi jendral bintang empat bersama-sama Kim Jong Un.
Kita lihat saja bagaimana akhirnya sejarah Korea Utara ini selanjutnya, setelah didirikan oleh Kim Il Sung, dan dilanjutkan Kim Jong Il, apakah akan tetap bisa bertahan dengan gaya kepemimpinan yang sama di bawah sang penerus Kim Jong Un bersama-sama dengan paman- bibinya Jang Song Thaek - Kim Kyong Hui.
Referensi
- http://kepustakaan-presiden.pnri.go.id/biography/idx.asp?presiden=sby
- http://www.ghabo.com/gpedia/index.php/Susilo_Bambang_Yudhoyono
- http://kepustakaan-presiden.pnri.go.id/biography/idx.asp?presiden=sby
- http://www.ghabo.com/gpedia/index.php/Susilo_Bambang_Yudhoyono
http://horizonwatcher.blogdetik.com/2011/12/20/sejarah-koreautara-kepemimpinan-kim-il-sung-kim-jong-il-dan-penerusnya-kim-jong-un/.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar