Kamis, 20 November 2014

NEW TEORI ORGANISASI UMUM 1 (ARTIKEL PENGHARGAAN DAN HUKUMAN ORGANISASI PERUSAHAAN ) PERTEMUAN KETIGA

PENGHARGAAN DAN HUKUMAN 
ORGANISASI PERUSAHAAN 

1.       Definisi

a.       Definisi Reward (penghargaan)
Imbalan adalah jumlah pembayaran yang diterima dan tingkat kesesuaian antara pembayaran tersebut dengan pekerjaan yang dilakukan.(Prof. Dr. FX. Suwarto, M.S.) Penghargaan (reward) adalah sebuah bentuk apresiasi kepada suatu prestasi tertentu yang diberikan, baik oleh dan dari perorangan ataupun suatu lembaga yang biasanya diberikan dalam bentuk material atau ucapan. Dalam organisasi ada istilah insentif, yang merupakan suatu penghargaan dalam bentuk material atau non material yang diberikan oleh pihak pimpinan organisasi perusahaan kepada karyawan agar mereka bekerja dengan menjadikan modal motivasi yang tinggi dan berprestasi dalam mencapai tujuan-tujuan perusahaan atau organisasi.

Imbalan intrinsic adalah imbalan yang merupakan bagian dari pekerjaan itu sendiri, imbalan tersebut mencakup rasa penyelesaian, prestasi, otonomi dan pertumbuhan, maksudnya kemampuan untuk memulai atau menyelesaikan suatu proyek pekerjaan merupakan hal yang penting bagi sejumlah individu. (Prof. Dr. FX. Suwarto, M.S.)
Imbalan ekstrinsik adalah imbalan yang berasal dari pekerjaan. Imbalan tersebut mencakup: uang, status, promosi dan rasa hormat.
  1. Imbalan uang (Financial reward: Fringe Benefits) adalah imbalan ekstrinsik yang utama, dan secara umum diakui bahwa uang adalah pendorong utama, namun jika karyawan tidak melihat adanya hubungan antara prestasi dengan kenaikan yang pantas, uang tidak akan menjadi motivator yang kuat sehingga perlu diciptakan system penilaian prestasi yang jelas.
  2. Tunjangan utama dari kebanyakan organisasi adalah program pensiun, biaya opname, dan sebagainya.
  3. Status adalah imbalan antar pribadi (Interpersonal reward) yaitu dengan menugaskan individu pada  pekerjaan yang berwibawa.
  4. Rasa hormat/pengakuan adalah penggunaan manajerial atas pengakuan atau penghargaan melibatkan pengetahuan manajer tentang pelaksanaan pekerjaan yang baik.
  5. Promosi adalah perpindahan seorang karyawan dari satu tempat/ jabatan ke tempat/jabatan  lain yang lebih tinggi.

 b.      Definisi Hukuman (Punishment)
Hukuman (punishment) adalah sebuah cara untuk mengarahkan sebuah tingkah laku agar sesuai dengan tingkah laku yang berlaku secara umum. Dalam hal ini, hukuman diberikan ketika sebuah tingkah laku yang tidak diharapkan ditampilkan oleh orang yang bersangkutan atau orang yang bersangkutan tidak memberikan respon atau tidak menampilkan sebuah tingkah laku yang diharapkan.

E.L. Thorndike (Reward and punishment in animal learning, Contemporary psychological monograph, 1883, 8, no. 9) mengemukakan bahwa hukuman memaksakan dampaknya atas perilaku dengan melemahkan hubungan antara stimulus dan tanggapan selanjutnya ia meninjau ulang tentang pernyataanya tersebut. Ia membantah bahwa bilamana hukuman nampak melemakan tanggapan, hal itu merupakan dampak tidak langsung. 

Dalam menjalankan organisasi diperlukan sebuah aturan dan hukum yang berfungsi sebagai alat pengendali agar kinerja pada organisasi tersebut dapat berjalan dengan baik. Jika aturan dan hukum dalam suatu organisasi tidak berjalan baik maka akan terjadi konflik kepentingan baik antar individu maupun antar organisasi.
 Pada beberapa kondisi tertentu, penggunaan hukuman dapat lebih efektif untuk merubah perilaku pegawai, yaitu dengan mempertimbangkan: Waktu, Intensitas, Jadwal, Klarifikasi, dan Impersonalitas (tidak bersifat pribadi).

2. Penghargaan (Reward) dan Hukuman (Punishment) dalam Organisasi
Dalam berorganisai misalnya, pemberlakuan metode Reward And Punishment merupakan hal yang penting untuk membentuk pribadi dari warga organisasi tersebut. Jika Punishment menghasilkan efek jera, maka Reward akan menghasilkan efek sebaliknya yaitu ketauladanan, untuk membuat Reward dan Punishment dapat berjalan denga baik diperlukan nya konsistensi yang dapat menjamin bahwa reward yang diberikan haruslah bersifat konkrit (bermanfaat), dan Punishment yang diberikan bersifat keras dan tidak pandang bulu.
Secara teori, penerapan reward dan punishment secara konsekuen dapat membawa pengaruh positif, antara lain:
  1. Mekanisme dan sistem kerja di Suatu Organisai menjadi lebih baik, karena adanya tolak ukur kinerja yang jelas.
  2. Kinerja individu dalam suatu Organisasi semakin meningkat, karena adanya sistem pengawasan yang obyektif dan tepat sasaran.
  3. Adaya kepastian indikator kinerja yang menjadi ukuran kuantitatif maupun kualitatif tingkat pencapaian kinerja para individu Organisai.
Pada dasarnya keduanya sama-sama dibutuhkan dalam memotivasi seseorang, termasuk dalam memotivasi para pegawai dalam meningkatkan kinerjanya. Keduanya merupakan reaksi dari seorang pimpinan terhadap kinerja dan produktivitas yang telah ditunjukkan oleh bawahannya; hukuman untuk perbuatan jahat dan ganjaran untuk perbuatan baik. Melihat dari fungsinya itu, seolah keduanya berlawanan, tetapi pada hakekatnya sama-sama bertujuan agar seseorang menjadi lebih baik, termasuk dalam memotivasi para pegawai dalam bekerja.

3.  Tujuan Penghargaan (Reward) dan Hukuman (Punishment)
Ada tiga fungsi atau tujuan penting dari penghargaan yang berperan besar bagi pembentukan tingkah laku yang diharapkan:
  1. Memperkuat motivasi untuk memacu diri agar mencapai prestas.
  2. Memberikan tanda bagi seseorang yang memiliki kemampuan lebih.
  3. Bersifat Universal
Ada tiga fungsi atau tujuan penting dari hukuman yang berperan besar bagi pembentukan tingkah laku yang diharapkan: 
  1. Membatasi perilaku. Hukuman menghalangi terjadinya pengulangan tingkah laku yang tidak      diharapkan.
  2. Bersifat mendidik.
  3.  Memperkuat motivasi untuk menghindarkan diri dari tingkah laku yang tidak diharapkan.


4. Pentingnya penghargaan dan hukuman dalam organisasi yaitu Pada suatu organisasi sangat diperlukan aturan dan hukum serta penghargaan dimana penghargaan dalam suatu organisasi itu penting karena kita memang menghargai mereka yang sudah berupaya mengubah cara kerja mereka. Penghargaan juga memperlihatkan bahwa kita menganggap penting budaya tersebut.

Pesan-pesan pentingnya sebuah budaya harus kita sampaikan terus menerus. Pesan dengan menyampaikan di dalam pertemuan atau setiap pagi sebelum memulai kegiatan memang efektif tetapi lebih efektif jika kita memberikan pesan secara tidak langsung. Penghargaan juga akan memicu orang-orang untuk melakukan yang terbaik. Sebaiknya penghargaan bukan untuk mereka yang paling di dalam bidangnya melainkan berikan target dan berikan penghargaan buat mereka yang melampui target yang ada.

Penghargaan juga berfungsi untuk memperlihatkan bahwa kita sebagai atasan menghargai kinerja mereka yang sesuai dengan aturan yang berlaku. sedangkan aturan dan hukum berfungsi sebagai suatu alat pengendali agar suatu kinerja dalam suatu organisasi tersebut dapat berjalan dengan baik. jika suatu organisasi aturan dan hukum tidak diterapkan maka suatu organisasi tersebut tidak akan berjalan dengan baik dan akan menimbulkan konflik kepentingan baik antar individu ataupun antar organisasi.

Untuk mengefektifkan peraturan tersebut butuh kesadaran untuk mematuhi peraturan yang sudah diterapkan dalam sebuah organisasi tersebut, maka dibuatlah hukum aga kita mematuhi hukum tersebut. Hukum tersebut juga berlaku dalam bersosialisasi contohnya dalam berorganisasi. Pentingnya hukum dalam organisasi agar pelaku dalam organisasi tersebut untuk merubah perilaku pegawai, yaitu dengan mempertimbangkan: Waktu, Intensitas, Jadwal, Klarifikasi, dan Impersonalitas (tidak bersifat pribadi).

5. Implikasi hukuman dan penghargaan pada perusahaan yaitu Dalam lingkungan perusahaan aturan yang berlaku pada setiap elemen yang berada dalam suatu perusahaan atau organisasi memiliki tanggung jawab yang sama atas tugasnya masing-masing. Seperti halnya pegawai dan manajer, pegawai bertanggung jawab atas tugasnya sebagai oprasional dalam suatu perusahaan. Dan manajer bertanggung jawab sebagai pengendali operasional, dengan tingkat propesional tertentu yang telah memiliki tugasnya masing-masing, tanpa harus mencampuri tugas dari pegawai sebagai operasional.

Dengan hal itu berdirinya suatu perusahaan tidak lepas dari pemikiran para pendiri perusahaan yang telah mengetahui kekurangan dan kelebihan perusahaannya, pemimpin perusahaan harus bisa memanage pegawainya dengan aturan yang diberlakukan. Karenanya pemimpin perusahaan harus memiliki konsep untuk memberikan penghargaan maupun hukuman kepada anggotanya. Dimana penghargaan tersebut dimaksudkan untuk memberikan motivasi kepada pegawainya dengan sama rata, dan hukuman diberikan dengan maksud untuk memberikan perhatian kepada pegawainya agar bekerja secara aktif dan profesional.



Daftar Pustaka
  • Prof. Dr. FX. Suwarto, M.S. . 2011. Perilaku Keorganisasian : Universitas Atma Jaya Yogyakarta
  • Prof. Dr. Sondang P. Siagian, M.P.A.2002 .Kiat Meningkatkan Produktivitas Kerja.Jakarta :Rineka     Cipta
  • Davis, Keith dan John W. Newstrom. 2003. Perilaku dalam Organisasi : Jilid 2. Jakarta: Erlangga. 
  • Kinicky, Angelo dan Robert Kreitner. 2005. Perilaku Organisasi: buku 2. Jakarta: Salemba Empat.
  • http://ariiefrahman.blogspot.com/2014/11/penghargaan-dan-hukuman-dalam.html





Rabu, 05 November 2014

coodingan cobol hasil output aritmatika

       identification division.
       program-id. hitung.
       author. Putri Uswatun Hasanah.
       environment division.
       data division.
       working-storage section.
       01 a pic 9v9.
       01 b pic 9v9.
       01 d pic 9.99.
       01 e pic -9.9.
       procedure division.
       mulai.
           display (01 , 01) " nilai a: ", accept a.
           display (02 , 02) " nilai b: ", accept b.
           perform hitung.
           stop run.
       hitung.
           compute d = A + B
           display (03 , 01) " hasil penambahan = " d.
           compute e = A - B
           display (04 , 01) " hasil pengurangan = " e.

Minggu, 19 Oktober 2014

NEW TEORI ORGANISASI UMUM 1 (ARTIKEL KONFLIK ORGANISASI) PERTUMAAN KEDUA

KONFLIK ORGANISASI

Konflik adalah suatu proses antara dua orang atau lebih dimana salah satu pihak berusaha menyingkirkan pihak lain dengan cara menghancurkannya atau membuatnya menjadi tidak berdaya. dan Konflik adalah segala macam interaksi pertentangan atau antogonistik antara dua atau
lebih pihak.

Konflik itu sendiri merupakan situasi yang wajar dalam setiap masyarakat maupun yang tidak pernah mengalami konflik antar anggota atau antar kelompok masyarakat lainnya, konflik itu akan hilang bersamaan dengan hilangnya masyarakat itu sendiri.

Konflik yang dapat terkontrol akan menghasilkan integrasi yang baik, namun sebaliknya integrasi yang tidak sempurna dapat menciptakan suatu konflik.

Konflik menurut Robbin

konflik organisasi menurut Robbins (1996) adalah suatu proses interaksi yang terjadi akibat adanya ketidaksesuaian antara dua pendapat (sudut pandang) yang berpengaruh terhadap pihak-pihak yang terlibat baik pengaruh positif maupun pengaruh negatif.
 Pandangan ini dibagi menjadi 3 bagian menurut Robbin yaitu :

1.Pandangan tradisional
Pandangan ini menyatakan bahwa konflik itu hal yang buruk, sesuatu yang negatif, merugikan, dan harus dihindari. Konflik ini suatu hasil disfungsional akibat komunikasi yang buruk, kurang kepercayaan, keterbukaan diantara orang-orang dan kegagalan manajer untuk tanggap terhadap kebutuhan dan aspirasi para karyawan tersebut.

2.Pandangan kepada hubungan manusia.
Pandangan ini menyatakan bahwa konflik dianggap sebagai sesuatu peristiwa yang wajar terjadi didalam suatu kelompok atau organisasi. Konflik dianggap sebagai sesuatu yang tidak dapat dihindari karena didalam kelompok atau organisasi pasti terjadi perbedaan pandangan atau pendapat. Oleh karena itu, konflik harus dijadikan sebagai suatu hal yang bermanfaat guna mendorong peningkatan kinerja organisasi tersebut.

3.Pandangan interaksionis.
Pandangan ini menyatakan bahwa mendorong suatu kelompok atau organisasi terjadinya suatu konflik. Hal ini disebabkan suatu organisasi yang kooperatif, tenang, damai dan serasi cenderung menjadi statis, apatis, tidak aspiratif dan tidak inovatif. Oleh karena itu, konflik perlu dipertahankan pada tingkat minimum secara berkelanjutan sehingga tiap anggota di dalam kelompok tersebut tetap semangat dan kreatif.

Jenis – Jenis Konflik :
Ada lima jenis konflik dalam kehidupan organisasi :
1. Konflik dalam diri individu, yang terjadi bila seorang individu menghadapi ketidakpastian tentang pekerjaan yang dia harapkan untuk melaksanakannya. Bila berbagai permintaan pekerjaan saling bertentangan, atau bila individu diharapkan untuk melakukan lebih dari kemampuannya.

2. Konflik antar individu dalam organisasi yang sama, dimana hal ini sering diakibatkan oleh perbedaan–perbedaan kepribadian.Konflik ini berasal dari adanya konflik antar peranan ( seperti antara manajer dan bawahan ).

3. Konflik antar individu dan kelompok, yang berhubungan dengan cara individu menanggapi tekanan untuk keseragaman yang dipaksakan oleh kelompok kerja mereka. Sebagai contoh, seorang individu mungkin dihukum atau diasingkan oleh kelompok kerjanya karena melanggar norma – norma kelompok.

4. Konflik antar kelompok dalam organisasi yang sama, karena terjadi pertentangan kepentingan antar kelompokatau antar organisasi.

5. Konflik antar organisasi, yang timbul sebagai akibat bentuk persaingan ekonomi dalam sistem perekonomian suatu negara. Konflik ini telah mengarahkan timbulnya pengembangan produk baru, teknologi, dan jasa, harga–harga lebih rendah, dan penggunaan sumber daya lebih efisien.

Sumber-Sumber Utama Penyebab Konflik Organisasi 
Penyebab terjadinya konflik dalam organisasi, yaitu :
1. Perbedaan individu, yang meliputi perbedaan pendirian dan perasaan,
2. Perbedaan latar belakang kebudayaan sehingga membentuk pribadi-pribadi yang berbeda pula,
3. Perbedaan kepentingan individu atau kelompok,
4. Perubahan-perubahan nilai yang cepat dan mendadak dalam masyarakat, dan
5. Perbedaan pola interaksi yang satu dengan yang lainnya.

Teknik-Teknik Utama Untuk Memecahkan Konflik Organisasi
Ada beberapa cara untuk menangani konflik yaitu :
1. Introspeksi diri,
2. Mengevaluasi pihak-pihak yang terlibat,
3. Identifikasi sumber konflik,

Spiegel (1994) menjelaskan ada lima tindakan yang dapat kita lakukan dalam penanganan konflik :
a. Berkompetisi
Tindakan ini dilakukan jika kita mencoba memaksakan kepentingan sendiri di atas kepentingan pihak lain. Pilihan tindakan ini bisa sukses dilakukan jika situasi saat itu membutuhkan keputusan yang cepat, kepentingan salah satu pihak lebih utama dan pilihan kita sangat vital. Hanya perlu diperhatikan situasi menang – kalah (win-lose solution) akan terjadi disini. Pihak yang kalah akan merasa dirugikan dan dapat menjadi konflik yang berkepanjangan. Tindakan ini bisa dilakukan dalam hubungan atasan bawahan, dimana atasan menempatkan kepentingannya (kepentingan organisasi) di atas kepentingan bawahan.

b. Menghindari konflik
Tindakan ini dilakukan jika salah satu pihak menghindari dari situsasi
tersebut secara fisik ataupun psikologis. Sifat tindakan ini hanyalah
menunda konflik yang terjadi. Situasi menang kalah terjadi lagi disini.
Menghindari konflik bisa dilakukan jika masing-masing pihak mencoba untuk mendinginkan suasana, mebekukan konflik untuk sementara. Dampak kurang baik bisa terjadi jika pada saat yang kurang tepat konflik meletus kembali, ditambah lagi jika salah satu pihak menjadi stres karena merasa masih memiliki hutang menyelesaikan persoalan tersebut.

c. Akomodasi
Yaitu jika kita mengalah dan mengorbankan beberapa kepentingan sendiri
agar pihak lain mendapat keuntungan dari situasi konflik itu. Disebut juga
sebagai self sacrifying behaviour. Hal ini dilakukan jika kita merasa bahwa
kepentingan pihak lain lebih utama atau kita ingin tetap menjaga hubungan baik dengan pihak tersebut.
 Pertimbangan antara kepentingan pribadi dan hubungan baik menjadi hal
yang utama di sini yaitu :

d. Kompromi
Tindakan ini dapat dilakukan jika ke dua belah pihak merasa bahwa kedua hal tersebut sama –sama penting dan hubungan baik menjadi yang utama.
Masing-masing pihak akan mengorbankan sebagian kepentingannya untuk mendapatkan situasi menang-menang (win-win solution).

e. Berkolaborasi
Menciptakan situasi menang-menang dengan saling bekerja sama.
Pilihan tindakan ada pada diri kita sendiri dengan konsekuensi dari masing-masing tindakan. Jika terjadi konflik pada lingkungan kerja, kepentingan dan hubungan antar pribadi menjadai hal yang harus kita pertimbangkan.

Strategi Penyelesaian Konflik
Pendekatan penyelesaian konflik oleh pemimpin dikategorikan dalam dua dimensi ialah kerjasama/tidak kerjasama dan tegas/tidak tegas. Dengan menggunakan kedua macam dimensi tersebut ada 5 macam pendekatan penyelesaian konflik ialah :
1.    Kompetisi
Penyelesaian konflik yang menggambarkan satu pihak mengalahkan atau mengorbankan yang lain. Penyelesaian bentuk kompetisi dikenal dengan istilah win-lose orientation.
2.    Akomodasi
Penyelesaian konflik yang menggambarkan kompetisi bayangan cermin yang memberikan keseluruhannya penyelesaian pada pihak lain tanpa ada usaha memperjuangkan tujuannya sendiri. Proses tersebut adalah taktik perdamaian.
3.    Sharing
Suatu pendekatan penyelesaian kompromistis antara dominasi kelompok dan kelompok damai. Satu pihak memberi dan yang lain menerima sesuatu. Kedua kelompok berpikiran moderat, tidak lengkap, tetapi memuaskan.
4.    Kolaborasi
Bentuk usaha penyelesaian konflik yang memuaskan kedua belah pihak. Usaha ini adalah pendekatan pemecahan problem (problem-solving approach) yang memerlukan integrasi dari kedua pihak.
5.    Penghindaran
Menyangkut ketidakpedulian dari kedua kelompok. Keadaaan ini menggambarkan penarikan kepentingan atau mengacuhkan kepentingan kelompok lain.



Daftar Pustaka 
Munandar AS. Manajemen Konflik dalam Organisasi , Pengendalian Konflik dalam Organisasi, Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, Jakarta, 1987
Miftah Thoha. Kepemimpinan dalam Manajemen. PT.Raja Grafindo Persada, Jakarta, 1993.
T. Hani Handoko. Manajemen.
http://safety-ramboyz.blogspot.com/2013/01/konflik-organisasi-dan-penyelesaiannya.html

Kamis, 02 Oktober 2014

NEW TEORI ORGANISASI UMUM 1 (ARTIKEL TEORI ORGANISASAI PERUSAHAAN) PERTEMUAN PERTAMA

ORGANISASI PERUSAHAAN 

Nama : Putri Uswatun Hasanah
Npm   : 17113048
Kelas  : 2KA19

KATA PENGANTAR
  
Kehadiran artikel organisasi perusahaan ini di tengah tengah masyarakat jelas sangat di butuhkan karena dengan mempelajari ilmu organisasi perusahaan maka masyarakat akan dapat lebih mendalami berbagai teori dan berbagai masalah masalah organisasi yang makin kompleks.

Meskipun masalah organisasi perusahaan ini sudah banyak dibicarakan di buku-buku administrasi dan manajemen, tetapi artikel saya ini akan membahas masalah organisasi. Sehubung dengan hal tersebut, saya akan menjelaskan semua tentang organisasi yang saya ketahui, memberikan ilmu dan mengembangkan ilmu organisasi yang kalian tidak ketahui.

       Materi artikel ini saya buat dengan kemampuan yang saya miliki. Saya menyadari sepenuhnya bahwa artikel ini masih banyak kekurangan nya. Dengan ini saya mohon maaf apa bila ada kekurangan dalam artikel yang saya buat ini.

Semoga artikel saya ini berguna bagi anda semua dan bermanfaat.


A. Pengertian Organisasi
organisasi adalah sekumpulan orang yang memiliki tujuan  yang sama, untuk mencapai tujuan tersebut dibutuhkannya koordinasi dan sarana atau wadah.
Organisasi memiliki pandangan diantaranya adalah sebagai pandangan wadah “tempat kegiatan dilaksanakan dan juga sebagai proses” yaitu hubungan formal dan informal,dan sebagai system .
Organisasi sebagai wadah jadi wadah sebagai tempat pelaksanaan organisasi tersebut, organisasi sebagai proses adalah memperhatikan interaksi atau kerja sama antar anggota dalam organisasi dan proses dibagi menjadi 2 bagian yaitu proses formal dan proses informal :
  • proses formal adalah organisasi pola hubungan yang ditetapkan secara resmi oleh top manajemen.
  • proses informal mempunyai 3 peranan yaitu :
  1. Untuk sarana komunikasi
  2. Untuk mengatur kerjasama
  3. Untuk memelihara kebebasan dalam bertindak.
Untuk hanya sekedar tau arti organisasi oleh para ahli :
Menurut Stoner organisasi adalah suatu pola hubungan – hubungan yang melalui mana orang – orang di bawah pengarahan manajer mengejar tujuan bersama.
Menurut Chester I. Bernard organisasi adalah suatu system aktivitas kerjasama yang dilakukan oleh dua orang atau lebih.
Menurut James D. Mooney organisasi adalah bentuk setiap perserikatan manusia untuk mencapai tujuan bersama.

Ciri-ciri Umum Suatu Organisasi, yaitu:
  1. koordinasi Upaya
  2. Tujuan Umum Bersama
  3. Pembagian Kerja
  4. HIerarki Otoritas 
Unsur-unsur Organisasi, yaitu;
  1. adanya orang orang 
  2. adanya kerja sama 
  3. adanya tujuan bersama 
Selanjutnya saya akan menjelaskan tententang pengertian orgnaisasi perusahaan.
B. PENGERTIAN ORGANISASI PERUSAHAAN
Menurut saya, Orgnaisasi perusahaan adalah suatu badan perusahaan yang melakukan kegiatan berupa pmasaran, produksi, personalia,keuangan, serta administrasi dan akuntansi demi tercapainya tujuan-tujuan. 

Organisasi perusahaan adalah kegiatan yang melakukan operasional dan dan manajerial, badan usaha menghadapi lingkungan yang terdiri atas ideologi, politik, hukum, ekonomi, teknologi, sosial, budaya, pertahanan, dan keamanan baik lokal, provinsial, nasional, regional, maupun nasional. 

Tujuan Organisasi Perusahaan
Menurut saya, tujuannya adalah sesuatu sasaran yang hendak di capai. karena dalam suatu perusahaan memiliki tujuannya masing masing. contohnya; bekerja sama dalam mengerjkan sesuatu kegiatan yang tak akan mungkin bisa dikerjakan secara individu
tujuan utama nya terbagi menjadi 3 bagian: 
  1. bertujuan untuk mendapatkan keuntungan 
  2. bertujuan untuk memberikan kesahteraan anggota dan karyawan 
  3. dan bertujuan untuk memberikan kesahteraan masyarakat. lembnaga yang bergerak dalam pemberian pelayanan kepentingan umum, misalnya ; PT.Bank Tabungan Negara(PERSERO)
Visi dan Misi Organisasi Perusahaan 
·         # Visi
Membuat nama baik perusahaan 
Merencanakan suatu organisasi dalam perusahaan 

·       #  Misi 
Meningkatkan kemampuan dalam berorganisasi 
Meningkatkan kerja sama pada saat dalam melakukan kegiatan kegiatan

Bentuk-bentuk Organisasi Perusahaan 
1. Firma (FA)
dasar hukum yang mengatur berdirinya firma dapat di jumpai pada pascal 16 undang-undang Hukum Perdagangan, yang antara lain menyatakan bahwa firma adalah persekutuian untuk menjalankan perusahaan di bawah nama bersamaan. 

2. Perserongan Komanditer (CV)
perserongan komanditer  disebut juga commanditaire vennootschaap (CV). Dasar hukum yang mengaturnya CV dapat dijumpai pada pasal 19 kitab undang-undang hukum dagang yang dinyatakan bahwa commanditaire vennootschaap atau CV adalah suatu perjanjian kerjasana untuk berusaha bersama antara orang-orang yang bersedia memimpin, mengatur, bertanggung jawab dalam sebuah perusahaan. 

3. Perseroan Terbatas 
perseroan terbatas (PT) mempunyai ciri sebagai berikut: 
  • Kekayaan PT terpisah dengan kekayaan para pemegang saham 
  • Kekuasaan tertinggi pada PT ada di tangan rapat umum pemegang saham. setiap pemegang saham memiliki hak suara yang sama  dalam rapat umum. 
  • Para pemegang saham utama biasanya duduk dalam dewan komisaris. 
  • Hasil keputusan rapat umum pemegang saham biuasanya di limpahkan kepada Dewan Komisaris.
  • Yang menjalankan kebijaksanaan manejemen ialah Dewan Komisaris
  • Modal Usaha cukup besar. Oleh karna itu bentuk PT didirikanm untuk jenis usaaha yang membutuhkan modal yang snagat besar 
Nilai-nilai Penting Organisasi Perusahaan 
  • Integritas : Menjalankan tugas dan pekerjaan dengan selalu memegang teguhkode etik dan prinsip moral 
  • Inovasi : Memiliki pemikiran yang bersifat terobosan atau alternatif pemecahan masalah yang kreatif dengan meperhatikan aturan dan norma yang berlaku
  • Profesionalisme : Memiliki kompetensi di bidang profesi dan menjalankan tugas dan pekerjaaan sesuai dengan kompetensi, kewewenangan serta norma-norma profesi, etika, dan sosial 
  • Teamwork : Memiliki kemampuan untuk bekerjasama dengan orang atau pihak lainnnya, serta membangun network untuk menunjsng dan menjalankan tugas atau pekerjaanya masing masing 
Arti Penting Organisasi Perusahaan 
Menurut saya, arti penting organisasi dalam perusahaan itu adalah mengerjakan kegiatan kegiatan dengan baik, melakukan pekerjaan secara bersama sama, membuat kelompok dalam pekerjaan organisasi, memberi masukan pada rekan rekan kerjanya, memberi motivasi pada rekan rekan kerja nya, bekerja dengan sekreatif mungkin agar semua tugas tugas yang di kerjakan nya mendapat kan hasil yang sangat memuaskan. 


Daftar Pustaka 
Aldag (R.J) & BRIEF (A.P) managing organizational behavior. New York. West Publishing company. 1981.498 PP 
penulis Prof. Dr Faisal Affif.spec.iic, Prof. Dr. R. PAEMELEIRE dan I. UYTTERSCHOUT 
Chesters I Barnard. The Functions Of The Execcutive, Harvord University Press, Cambridge. Mass 1938
penulis Prof. Dr. Sukanto Reksonadiprodjo. M.COM, penerbit Yogyakarta 
Allen, Louis A., 1958, Management and Organization, New York, MC Graw-Hill Book Company 
penulis Drs. IG Wursanto 
Argyris, Chris. Integrating The Individual and The Organization. New York: John Wiley and Sons Inc., 1964
penulis Prof. Dr. J. Winardi, SE 
http://hellmie.wordpress.com/2009/10/20/pentingnya-organisasi-dalam-perusahaan/